Nama : Tia Sri
Rejeki Manik
NPM : 29210543
Kelas : 4 EB 20
*AKUNTANSI INTERNASIONAL*
Dalam berkembangnya kesadaran
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dalam konteks
global, para ahli ada yang berpendapat bahwa secara sistematis terdapat
perbedaan pola perilaku akuntansi yang diterapkan di berbagai Negara. Hal ini
dapat dilketahui dengan mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan system
akuntansi pada suatu Negara. Esensinya adalah bahwa klasifikasi akuntansi dan
system pelaporan yang dipengaruhi seperti oleh masalah ekonomi dan politik.
Tujuan pengklasifikasian adalah:
• Dapat
membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan
• Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu Negara dengan Negara lain serta kemungkinannya untuk berubah
• Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu Negara dengan Negara lain serta kemungkinannya untuk berubah
• Alasan mengapa suatu sistem
mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain. PERKEMBANGAN Di bawah
ini adalah faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan bunia
akuntansi
• Sumber pendanaan Amerika dan
Inggris yang memiliki kekuatan perdagangan yang cukup kuat memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang
untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait
• Sistem hokum Di duni abarat
memiliki dua orientasi dasar, hokum kode (sipil) dan hokum (kasus)
• Perpajakan Peraturan pajak
secara efektif dapat menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun dikalim untuk keperluan perpajakan
• Ikatan politik dan ekonomi
Beberapa Negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dianut Negara
maju, namun hal tersebut ada yang Karen paksaan namun ada jug yang karena
pilihan sendiri
• Inflasi Inflasi menyebabkan
distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan
(tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun
perusahaan
• Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama
• Tingkat pendidikan Standar dan
praktik akuntansi yang sangat rumit mumbutuhkan tenaga ahli dalam penerapannya,
kalau tidak maka kemungkinan besar bisa disalahgunakan
• Budaya Budaya sendiri
berpengaruh terhadap perilaku masing-masing individu dalam mendasari pengaturan
kelembagaan di suatu Negara yang nantinya akan secara tidak alangsung akan
berpengaruh terhadap akuntansinya.
KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi
internasional dapat dilakukan dalam dua cara yaitu: dengan pertimbangan dan
secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan,
intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik
untuk mengumpulkan basis data prinsip dan prektik akuntansi seluruh dunia.
Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi Klasifikasi awal yang
dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun 1960-an, dimana
diidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
Negara-negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar:
• Berdasarkan pendekatan makro
ekonomi Berdasarkan pendekatan ini praktik akuntansi didapatkan dari dan
dirancang untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi nasional
• Berdasarkan pendekatan mikro
ekonomi Pada pendekatan ini akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikro
ekonomi yang fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki
tujuan untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yang dimiliki
• Berdasarkan pendekatan
independen Pada pendekatan ini akuntansi berasal dari prektik bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan,
coba-coba dan kesalahan
• Berdasarkan pendekatan yang
seragam Pada pendekatan ini akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai
alat untuk kendali
BUDAYA, DAN PERKEMBANGAN
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Proses klasifikasi membantu kita
menjelaskan dan membandingkan sistem akuntansi internasional dalam cara yang
akan meningkatkan pemahaman realitas yang kompleks dari praktek akuntansi.
Skema klasifikasi harus memberikan kontribusi untuk peningkatan pemahaman
• sejauh mana sistem nasional mirip
atau berbeda satu sama lain,
• pola pengembangan sistem
nasional individu dengan menghormati satu sama lain dan potensi mereka untuk
berubah, dan
• alasan beberapa sistem nasional
memiliki pengaruh yang dominan sedangkan lainnya tidak.
PENGARUH BUDAYA PADA SISTEM
AKUNTANSI
Dalam akuntansi, pentingnya
budaya dan sejarah kini semakin diakui. Meskipun kurangnya perhatian terhadap
dimensi ini di masa lalu dalam literatur klasifikasi internasional, Harrison
dan McKinnon (1986) mengusulkan suatu kerangka metodologi menggabungkan budaya
untuk menganalisis perubahan dalam peraturan pelaporan perusahaan keuangan di
tingkat negara secara spesifik. Budaya dianggap sebagai elemen penting dalam
kerangka untuk memahami bagaimana sistem sosial berubah karena pengaruh budaya
dan nilai-nilai norma dan perilaku kelompok dalam dan di seluruh sistem.
Melengkapi pendekatan ini, Gray (1988) mengemukakan bahwa kerangka teoritis
yang menggabungkan budaya dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi
perbedaan-perbedaan internasional dalam sistem akuntansi dan untuk
mengidentifikasi pola perkembangan akuntansi internasional. Gray berpendapat
bahwa budaya, atau nilai-nilai sosial, pada tingkat nasional dapat diharapkan
untuk menyerap subkultur organisasi dan kerja, meskipun dengan berbagai tingkat
integrasi. Sistem akuntansi dan praktek dapat mempengaruhi dan memperkuat
nilai-nilai sosial.
BUDAYA, NILAI-NILAI SOSIAL,
DAN AKUNTANSI
Unsur Struktural Kebudayaan yang
Mempengaruhi Bisnis Penelitian Hofstede pada tahun 1970 bertujuan mendeteksi
elemen struktur budaya yang paling kuat mempengaruhi perilaku dalam situasi
kerja organisasi dan institusi. Analisis statistik Hofstede mengungkapkan empat
dimensi nilai sosial yang mendasari, yaitu Individualisme, Jarak kekuatan,
Penghindaran Ketidakpastian, dan Maskulinitas. Penelitian selanjutnya oleh
Hofstede dan Bond (1988) ke nilai-nilai Cina mengungkapkan dimensi kelima:
orientasi jangka pendek vs jangka panjang, atau apa yang disebut Dynamisme
Konfusianisme. Hal ini juga menunjukkan bagaimana negara-negara dapat
dikelompokkan ke dalam wilayah budaya, berdasarkan skor mereka pada empat
dimensi nilai, menggunakan analisis cluster dan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor geografis dan historis. Dalam penelitian selanjutnya, Hofstede
tidak mengakui bahwa nilai-nilai budaya cenderung berubah sepanjang waktu dan
bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai sejauh mana dan alasan
untuk perubahan. Makna dari empat dimensi nilai Hofstede (1984) : 1)
“Individualisme vs Kolektivisme Individualisme menekankan pada kerangka sosial
yang longgar pada individu masyarakat dimana seharusnya mengurus diri sendiri
dan keluarga mereka saja. Berlawanan dengan itu, kolektivisme, menekankan pada
kerangka sosial yang erat dimana individu sangat loyalitas terhadap keluarga
ataupun kelompoknya. 2) Jarak kekuatan besar vs kecil, Jarak kekuatan adalah
sejauh mana anggota masyarakat menerima gagasan bahwa kekuatan dalam
lembaga-lembaga dan organisasi didistribusikan tidak merata. Isu mendasar oleh
dimensi ini adalah bagaimana masyarakat menangani ketidaksetaraan antara
orang-orang. 3) Penghindaran Ketidakpastian lemah versus kuat, Penghindaran
Ketidakpastian adalah sejauh mana anggota masyarakat yang merasa tidak nyaman
dengan ketidakpastian dan ambiguitas. Isu mendasar ditangani oleh dimensi ini
adalah bagaimana masyarakat bereaksi terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan
satu kali dan bahwa masa depan tidak dapat diketahui, dan apakah akan mencoba
untuk mengendalikan masa depan atau hanya membiarkan itu terjadi. 4)
Maskulinitas vs Feminitas, Maskulinitas merupakan preferensi dalam masyarakat
untuk prestasi, kepahlawanan, ketegasan, dan kesuksesan materi. Lawannya,
Feminitas, merupakan preferensi untuk hubungan, kesopanan, merawat yang lemah,
dan kualitas hidup. Isu mendasar ditangani oleh dimensi ini adalah cara di mana
masyarakat mengalokasikan peran gender.
Nilai Akuntansi dan
Klasifikasi Internasional
Nilai Akuntansi sangat relevan
dengan profesional atau otoritas hukum untuk sistem akuntansi serta
penegakannya yang sama baiknya dengan munculnya paksaan untuk menjadi
profesionalisme dan keseragaman. Keduanya menitikberatkan pada peraturan dan
tingkat penegakan hukum atau kesesuaian. Oleh karena itu, kita dapat
mengklasifikasikan wilayah berdasarkan budaya. Nilai akuntansi juga sangat
relevan pada pengukuran dan pengungkapan informasi secara konservatisme dan
secara kerahasiaan. Oleh karena itu, negara-negara dapat dikelompokan sebagai
optimisme dan transparansi dan kelompok Konservatisme dan kerahasiaan.
klasifikasi pengelompokan negara Ini dengan wilayah budaya dapat digunakan
sebagai dasar untuk menilai lebih lanjut hubungan antara budaya dan sistem
akuntansi. Klasifikasi ini sangat relevan untuk memahami karakteristik sistem
otoritas dan penegakan hukum, dan karakteristik pengukuran dan pengungkapan.
TEKANAN INTERNASIONAL UNTUK
PERUBAHAN AKUNTANSI
Model yang dikembangkan oleh Gray
(1988) menguraikan proses perubahan akuntansi yang mengidentifikasikan sebuah
jumlah tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi, termasuk
menumbuhkan interdependensi ekonomi / politik internasional, tren baru dalam
investasi langsung asing (FDI), perubahan dalam strategi perusahaan
multinasional, dampak dari teknologi baru, pertumbuhan yang cepat dari pasar
keuangan internasional, ekspansi di layanan bisnis, dan kegiatan organisasi
peraturan internasional. Beberapa tekanan untuk perubahan yang timbul dari
saling ketergantungan internasional yang terus berkembang dan dari kekhawatiran
untuk menyelaraskan kerangka peraturan hubungan ekonomi dan keuangan
internasional. Meskipun perbedaan dasar telah dibuat dan mungkin sampai batas
tertentu masih harus dibuat antara Timur dan Barat (yaitu, negara-negara
sosialis dan negara-negara kapitalis Barat) dan Amerika Utara dan Selatan
(yaitu, negara maju dan berkembang), perubahan dramatis yang terjadi di tingkat
politik, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan ekonomi yang
restrukturisasi lanskap bisnis internasional dan akuntansi. Paling menonjol,
ekonomi perencanaan pusat sampai saat Uni Soviet dan Eropa Barat lebih
berorientasi pasar pendekatan pembangunan ekonomi, seperti Republik Rakyat
Cina. Selanjutnya, tren di seluruh dunia berkembang menuju deregulasi pasar dan
privatisasi perusahaan sektor publik di banyak negara maju berkembang serta
telah membuka peluang baru bagi investasi internasional dan joint venture dan
aliansi internasional. Pengelompokan ekonomi, seperti Uni Eropa, telah menjadi
pengaruh besar dalam mempromosikan integrasi ekonomi melalui pergerakan bebas
barang, orang, dan modal antar negara. Untuk mencapai tujuannya, Uni Eropa
telah memulai program utama harmonisasi, termasuk langkah-langkah untuk
mengkoordinasikan hukum perusahaan, akuntansi, perpajakan, pasar modal, dan
sistem moneter di negara-negara Uni Eropa. Organisasi-organisasi internasional,
seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi
dan Pembangunan (OECD), juga sangat terlibat dalam pengembangan bisnis
internasional dalam skala global. PBB bertanggung jawab bagi munculnya
organisasi seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Konferensi PBB
tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), dan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar