Jumat, 25 Maret 2011

AKU BANGGA EKONOMI INDONESIA

Kata Pengantar

          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmatNya lah penulis dapat mengerjakan makalah blog  mengenai "Peta Perekonomian Indonesia", dengan baik dan tepat waktu.

           Dalam penyusunan makalah ini penulis   mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sampai selesainya makalah ini, dan juga tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Perekonomian Indonesia Bapak Aris Budi Setiawan yang telah membimbing penulis dalam pengajaran mengenai Perekonomian Indonesia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

            Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan terlebih lagi dapat bermanfaat bagi saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

                                                                                   Bekasi, 26 Maret 2011



                                                                                     Tia Sri Rejeki Manik




                                                                 BAB I
                                                         PENDAHULUAN
* Latar Belakang Perekonomian Indonesia
        Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai pulau baik pulau yang besar maupun pulau-pulau yang kecil dan sebagian besar negara Indonesia dikelilingi oleh perairan mengakibatkan negara Indonesia memiliki pelabuhan yang luas. Indonesia mempunyai sumber pertambangan yang amat berharga dan membuat negara Indonesia penghasil tambang terbesar seperti minyak, gas alam, batubara, timah, tembaga dan sumber tambang lainnya.
              wilayah Indonesia menempati posisis yang sangat strategis, terletak diantara dua benua dan benua samudra dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaan -pun Indonesia telah menjadi tempat singgah dan transaksi antar kedua benua dan benua-benua lainnya. Dengan letak yang sangat strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya, sedemikian rupa sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi, akan singgah dan membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia. Yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara serta infrastruktur lainnya.
              Namun kenyataan itu juga dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia, jika sumber daya yang ada di setiap pulau hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Demikian pula juga jika masih banyak pihak luar yang secara illegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan seperti biasa. Dengan demikian dituntut koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dari pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya. Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
               Kita juga akan membahas tentang Perekonomian Indonesia dilihat dari berbagai aspek yang ada di Indonesia.


                                                              BAB II
                                                       PEMBAHASAN


* Keadaan Geografis Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berupa negara republic dan berbasis demokrasi. Indonesia terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki luas keseluruhan kurang lebih 195.000.000 sampai dengan 200.000.000 juta Ha, yang terdiri dari kurang lebih 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Posisi Indonesia terdiri atas letak astronomis dan letak geografis, yaitu 


1.Letak Astronomis
 Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.
2. Letak Geografis
 Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.


*Mata Pencaharian
·                     Pertama, mata pencaharian penduduk Indonesiasebagian besar masih berada disektor pertanian (agraris), yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanaian, perikanan, peternakan dan sejenisnya.
.              Kedua, kontribusi sektor pertanian terhadap GDP ( Gross Domestic Product ) secara absolut masih dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor di luar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam presentase.
.              Yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (misalnya industri), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata poencaharian di sektor pertanaian (desa) semakin tertinggal rekannya yang bekerja dan emmiliki akses disektor industri (kota). Jika ini tidak segera ditindak lanjuti, maka akan menjadi benar Teori Ketergantungan, bahwa Spread Effect (kekuatan menyebar) akan selalu lebih kecil dari back- wash effect (mengalirnya sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya)


* Sumber Daya


Sebagai salah satu Negara yang masih berkembang, Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia diantaranya:
  1. Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi.
  2. Penyebaran yang kurang merata.
  3. Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif rendah.
Bicara mengenai sumber daya manusia, maka terkait juga dengan perencanaan SDM, yaitu proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan SDM sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya.
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
        ·  Kepentingan Individu.
        ·  Kepentingan Organisasi.
        ·  Kepentingan Nasional.
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
         ·  Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

*Investasi 

Untuk memperoleh suatu pertumbuhan yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Bagaimana kita dapat melakukan pembangunan jika dana yang diperlukan untuk itu tidak tersedia atau mencukupi ?

    Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran atau biaya rutin pemerintah. Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus-menerus mengandalkan tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah:
·                     Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahakan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
·                     Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
·                     Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanaman modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
·                     Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.


Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1.    Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
2.    Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham.

Faktor-Faktor Penentu Investasi
Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:
1.    Analisis kondisi makroekonomi
2.    Analisis pada jenis industri
3.    Analisis fundamental suatu perusahaan
 
* Posisi dan Peran Perekonomian Indonesia di Tingkat Dunia


Add caption

BAB III
Penutup



        Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

        
Saya banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.

        Semoga makalah ini berguna bagi
 saya pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.





 sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia

Kamis, 03 Maret 2011

PEREKONOMIAN INDONESIA DIBAWAH KEPEMIMPINAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Pada pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  sejak pertama kalinya beliau dilantik menjadi Presiden tahun 2004 bersama wakilnya Bapak Jusuf Kalla (JK) dari tahun 2004-2009 serta ketika Bapak Susilo Bambang Yudhono di lantik untuk kedua kalinya menjadi presiden RI untuk memimpin bangsa ini bersama wakilnya yang sekarang yaitu Bapak Boediono untuk masa pemerintahan 2009-2014.

Indonesia beberapa tahun lalu tengah mengalami krisis perekonomian. Setelah melewati krisis lebih dari sepuluh tahun. Pada  saat Perekonomian Indonesia di bawah Pimpinan Presiden SBY  (Susilo Bambang Yudhoyono) mengalami peningkatan yang baik setelah masa pemerintahan Megawati. Meskipun proses peningkatan ini berjalan dengan lambat,tetapi telah memberikan hasil yang baik dan tanggapan masyarakat cukup baik dengan ada nya peningkatan ini pada masa pemerintahan Presiden SBY.

Pada masa pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono perekonomian di Indonesia cenderung membaik, terbukti adanya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2010 meningkat sebesar 6,1 persen terhadap tahun
2009, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan
Komunikasi 13,5 persen dan terendah di Sektor Pertanian 2,9 persen. Sementara pertumbuhan PDB
tanpa migas tahun 2010 mencapai 6,6 persen.

walaupun begitu pengangguran di Indonesia pun mengalami peningkatan dan perlu perhatian oleh para pemerintah kita pada saat ini, walaupun perekonomian meningkat tetapi masih belum dapat dirasakan oleh para rakyat rakyat menengah kebawah.
Berikut ini adalah data pengangguran yang terdapat pada 
http://www.bps.go.id/sector/employ/table1.shtml
Tahun
Persen Pengangguran
2003
9.5%
2004
9.9%
2005
11.2%
2006
10.3%
2007
9.1%
2008
8.4%
2009
5.1% ???
Pemerintah menargetkan rata-rata angka pengangguran turun sekitar 0.8% per tahun. Namun, dari tabel di atas, maka kita bisa melihat bahwa selama 2.5 tahun pertama angka pengangguran bukannya berkurang tapi malah bertambah. Dan hingga tahun 2008 angka pengganguran mencapai 8.4%. Janji-janji “angin surga” pada tahun 2004 hanyalah isapan jempol. Bagaimana tidak, hingga akhir tahun 2008 angka pengangguran terbuka mencapai 9.3 juta jiwa. Sebanyak 590.000 lulusan perguruan tinggi tidak memiliki pekerjaan, 360.000 lulusan diploma menganggur, 3.8 juta lulusan SMA hanya menghabis-habis hari-hari dengan melihat lowongan pekerjaan. Belum lagi 1.97 juta lulusan SMP dan 2.1 juta lulusan SD.
Angka pengangguran tidak kunjung turun karena paradigma pemerintah adalah memprioritaskan “kemegahan” angka-angka makro ekonomi. Pemerintah hanya memfasilitasi perusahaan untuk membuka lapangan pekerjaan. Pasar tenaga kerja dibuka bebas. Padahal, dengan anggaran pajak dan kekayaaan alam, semestinya Pemerintah turun langsung menciptakan lapangan pekerjaan dengan membangun proyek infrastruktur atau menjadikan BUMN sebagai sentra produksi. Langkah-langkah ini tidak diambil dan membiarkan paham neoliberalisme berkembang pesat. Baru setelah masukan dan inisiatif orang-orang diluar Tim Ekonomi SBY-JK, pemerintah menyetujui pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW, Bandara dan lain-lain. Yang parahnya lagi adalah ad hoc dana BLT dijadikan program karena telah menjadi program politik untuk meraih suara. Disisi lain, 80% dana stimulus  70 triliun  dinikmati oleh para konglomerat melalui keringan pajak. Inilah kebijakan memihak para konglomerat dengan harapana perusahaan para konglomerat menciptakan lapangan pekerjaan.
demikianlah yang saya ketahui tentang perekonomian yang terjadi pada masa pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
sumber : http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_banner.pdf 
http://www.bi.go.id/web/id/
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian+Indonesia/